Ustadz Kamil
Ustadz Kamil
Online
Assalamu'alaikum, info majelis?

Majelis Sholawat sebagai Bentuk Pembuktian Cinta Kepada Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam

Ditulis oleh: Defriko Gusma Putra

Editor: M. Kamil Alhakimi

Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam adalah manusia mulia kekasih Allah yang memiliki sifat Shiddiq (Jujur), Amanah (Dapat Dipercaya), Tabligh (Menyampaikan), dan Fathanah (Cerdas dan Bijaksana). Nabi Muhammad sangat menyayangi anak yatim, fakir miskin, dan orang yang lemah. Sifat beliau tersebut tidak hanya kepada orang yang baik kepada beliau namun juga kepada orang yang berbeda agama, bahkan kepada musuh beliau pun juga mendapatkan kasih sayangnya. Beliau adalah seorang Nabi yang sangat menyayangi umatnya dan menginginkan keselamatan bagi umatnya sampai semuanya masuk ke dalam Surga (Q.S AT Taubah 128). Budi pekerti dan akhlak yang sangat mulia tersebut menjadikan maqom kedudukan beliau sangat tinggi dan menjadikan beliau sangat dicintai oleh Allah. Nabi Muhammad juga sudah bersusah payah dengan penuh pengorbanan untuk menjalankan perintah Allah dalam menyebarkan agama Islam sebagai agama yang sempurna. 

Mencintai Nabi Muhammad Barometer Keimanan

Salah satu cara untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah adalah dengan mencintai Nabi Muhammad dan meneladani segala teladan yang pernah beliau lakukan selama di dunia. Ini mencakup ucapan, tindakan, dan perilaku dalam keseharian kita. Mencintai Nabi Muhammad adalah kewajiban setiap Muslim. Kecintaan (mahabbah) kepada Nabi Muhammad bahkan harus melebihi kecintaan kepada keluarga, kerabat, orang lain, bahkan diri sendiri. Dalam sebuah hadits shahih Rasulullah menyatakan: "Tidak beriman salah seorang dari kamu sehingga aku lebih dicintainya daripada bapaknya, anaknya, atau seluruh manusia" (H.R. Bukhari).

Meneladani dan mencintai Nabi Muhammad merupakan langkah awal untuk bisa membangun cinta kepada Allah. Dari ajaran Nabi Muhammad, kita bisa mengenal Allah sebagai satu-satunya Zat yang harus kita sembah tanpa sekutu bagi-Nya. Allah menegaskan kepada kita semua bahwa jika umat Islam benar-benar cinta kepada Allah, maka ikutilah semua tingkah laku Nabi Muhammad dan untuk mengikutinya, terlebih dahulu kita harus cinta kepadanya (Q.S Ali Imran 31). Umat Islam diperintahkan oleh Allah untuk bersholawat kepada Nabi Muhammad. Syekh Ali Jaber pernah mengungkapkan bahwa Nabi Muhammad merupakan penolong kita di hari kiamat, membawa syafaat untuk kita, menunggu kita di surga, membela kita saat berdiri di hadapan Allah, yang membantu mendoakan kita saat jalan di atas shirath, mendampingi kita ketika kita minum dari air Al Kautsar, orang yang tidak pernah lupa dengan kita. Oleh sebab itu, ketika kita bersholawat dengan membawa perasaan dan penghayatan tersebut, InsyaAllah akan terasa indahnya sholawat kepada Rasul. Berdasarkan hal tersebut, sudah sepantasnya kita menjadikan Nabi Muhammad sebagai panutan dan menumbuhkan rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW dengan banyak bersholawat kepada beliau.

Keutamaan Sholawat

Sholawat adalah wujud ketaatan kepada Allah dan rasa cinta pada Nabi Muhammad. Saat membaca sholawat, kita mengucapkan nama Allah kemudian nama Nabi Muhammad sehingga apabila seseorang bersholawat setiap waktu, maka orang tersebut sudah mengingat Allah dan Nabi Muhammad setiap waktu. Seperti yang disampaikan oleh Sayyidil Walid Habib Muhammad Rafiq Al Kaff bahwa seorang pecinta sejati mustahil akan melupakan kekasihnya, karena itu perbanyaklah sholawat setiap waktu. Sholawat merupakan ibadah yang mempunyai kedudukan istimewa di sisi Allah. Buya Khalil Al Fadani menjelaskan bahwa Allah memerintahkan sholat namun Allah tidak melakukan sholat, Allah memerintahkan zakat namun Allah tidak melakukan zakat, Allah memerintahkan berhaji namun Allah tidak melakukan haji. Namun, ketika perintah sholawat disampaikan, Allah dan para malaikat telah lebih dahulu dan selalu bersholawat kepada Nabi Muhammad (Q.S Al Ahzab 56).

Sholawat adalah bacaan wajib saat umat Islam melaksanakan sholat. Jika saat sholat tidak membaca sholawat, maka sholat yang dilakukan tidak sah. Berdasarkan hal tersebut, sholawat memiliki kemuliaan yang begitu besar begitu juga bagi pembacanya. Habib Muhammad Rais Aziz Assegaf juga menambahkan bahwa sungguh wajah Nabi Muhammad berseri ketika menyampaikan kabar tentang keutamaan bagi umatnya yang bersholawat, lalu bagaimana mungkin hati kita tidak bahagia ketika bersholawat kepada beliau.

Manfaat Sholawat dalam Kehidupan

Tidak semua orang tergerak hatinya untuk selalu bersholawat kepada Nabi Muhammad disebabkan kesibukan atau urusan dunia. Ada juga orang yang memiliki kesempatan untuk selalu bersholawat namun hati dan mulutnya tidak diizinkan oleh Allah untuk bersholawat akibat dosa yang telah diperbuat. Buya Yahya mengatakan, jika seseorang memiliki cinta di hatinya kepada Rasulullah, Allah akan menggiring lisannya untuk bersholawat sebanyak-banyaknya karena orang yang bisa bersholawat itu adalah karunia Allah. 

Saat seseorang membaca sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad, sholawat dan salam tersebut pasti dijawab dan dibalas oleh Nabi Muhammad. Dalam sebuah hadist dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Tidaklah salah seorang mengucap salam kepadaku, kecuali Allah akan mengembalikan ruhku sampai aku bisa membalas salam kepada orang tersebut" (HR. Imam Abu Daud). Ketika kita bersholawat memohon kebaikan, keselamatan, dan keberkahan untuk Nabi Muhammad, sejatinya sholawat tersebut akan kembali kepada kita yang membacanya, karena kebaikan, keselamatan, dan keberkahan untuk Nabi Muhammad sudah dijamin oleh Allah. Buya Rismandianto Tuanku menggambarkan hal ini seperti mengisi air ke dalam gelas yang sudah penuh; lelehan dan percikan air yang kita isi tersebut akan kembali mengenai kita.

Keutamaan Sholawat yang Luar Biasa

Abuya Sayyid Muhammad Alwi Al Maliki Al Hasani dalam kitab beliau memaparkan beberapa keutamaan sholawat, di antaranya:

  1. Apabila seseorang satu kali membaca sholawat untuk Nabi Muhammad, maka orang tersebut akan dibalas oleh Allah 10 kali sholawat (H.R. Bukhari).
  2. Nabi Muhammad sendiri akan bersholawat untuk orang yang bersholawat kepadanya (H.R. Thabrani).
  3. Malaikat juga akan bersholawat untuknya (H.R. Ahmad).
  4. Akan diangkat derajatnya, ditambahkan kebaikannya, dan dihapuskan keburukannya (H.R. Thabrani, An-Nasai, Al-Bazzar).
  5. Mendapatkan pahala setara dengan membebaskan 10 budak tulus karena Allah (H.R. Ibnu Abi Ashim).
  6. Menjadi sebab diampuninya dosa-dosa (H.R. Ibnu Abi Ashim, Al-Thabrani).
  7. Sholawat akan memohonkan ampunan kepada pembacanya dan menghiburnya di kubur (H.R. Sayidah Aisyah).
  8. Rasulullah akan memberikan syafaat untuknya.
  9. Akan meniadakan kefakiran bagi pembacanya dan membanjirinya dengan kebaikan dan berkah.
  10. Mendapat keberkahan dan kebaikan terus menerus berlimpah hingga anak dan cucunya.
  11. Orang yang paling dekat dan utama di sisi Nabi Muhammad pada hari kiamat adalah yang paling banyak bersholawat kepadanya (H.R. Tirmidzi, Baihaqi).

Majelis Sholawat

Di era digital ini, tempat untuk berkumpul di dunia maya sangat beragam, termasuk Facebook, Instagram, dan lainnya. Begitu juga Majelis Sholawat, merupakan tempat berkumpul bagi para pecinta Nabi Muhammad. Dalam Majelis Sholawat, kita dapat membaca sholawat lebih banyak dari hari-hari sebelumnya. Kegiatan Majelis Sholawat meliputi membaca Al Quran yang terkait dengan kemuliaan Nabi Muhammad, membaca sholawat dan kisah Nabi yang ada dalam Kitab Maulid, membaca khosidah dan memuji Nabi Muhammad yang diiringi dengan alat musik yang diperbolehkan sesuai Sunnah, serta mendengarkan ceramah terkait kisah perjuangan Nabi Muhammad. 

Majelis Sholawat sekarang banyak muncul di berbagai daerah sebagai wadah tempat berkumpulnya para pecinta Nabi Muhammad. Sebagai contoh, terdapat dua Majelis Sholawat yang sangat besar di Jakarta yaitu Majelis Rasulullah yang dibentuk oleh Habib Munzir Al Musawa dan Majelis Nurul Mustofa yang dibentuk oleh Habib Hasan bin Ja’far Assegaf. Di Kota Padang, terdapat Majelis Muhibburrasul yang dibentuk oleh Habib Ibnu Sina Almahdaly, namun saat ini dipimpin oleh Habib Muhammad Rais Aziz Assegaf karena beliau sedang studi di Universitas Al Ahgaff Yaman. Majelis-Majelis Sholawat ini bertujuan sebagai wadah dakwah melalui sholawat dan untuk mengarahkan masyarakat serta pemuda-pemudi untuk bersholawat serta melakukan kegiatan positif dalam majelis tersebut. 

Awalnya, majelis sholawat tersebut hanya dihadiri oleh beberapa orang saja karena belum banyak yang mengetahui. Namun sekarang, yang hadir bisa lebih dari ratusan orang. Hal ini menandakan bahwa Majelis Sholawat diterima oleh masyarakat dan generasi muda sebagai media pelepas rindu dan pengungkapan rasa cinta kepada Nabi Muhammad. 

Dampak dan Manfaat Majelis Sholawat

Dengan mengikuti dan menghadiri Majelis Sholawat, kita dapat termotivasi secara bersama-sama untuk bersholawat sebanyak-banyaknya. Ini menjadi jalan bagi kita untuk membuktikan rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam. Selain itu, majelis-majelis ini juga berperan dalam meningkatkan ukhuwah Islamiyah, mempererat hubungan persaudaraan antara sesama Muslim, dan menumbuhkan semangat kebersamaan dalam beribadah. 

Banyak manfaat yang bisa kita peroleh dari majelis sholawat. Di antaranya, kita dapat lebih mendalami makna dan keutamaan sholawat, memperoleh ilmu agama yang lebih mendalam dari ceramah-ceramah yang disampaikan, serta mendapatkan ketenangan dan kedamaian hati karena selalu mengingat dan memuji Nabi Muhammad. Majelis sholawat juga sering kali menjadi ajang untuk bersedekah dan membantu sesama, karena banyak di antara mereka yang mengadakan kegiatan sosial seperti pembagian sembako kepada fakir miskin atau penggalangan dana untuk korban bencana.

Dengan begitu banyaknya keutamaan dan manfaat dari bersholawat, alangkah ruginya kita jika tidak melaksanakannya. Sholawat bukan hanya sekadar ungkapan cinta kepada Nabi Muhammad, tetapi juga merupakan bentuk ibadah yang mendatangkan berbagai keberkahan dan kebaikan bagi diri kita, baik di dunia maupun di akhirat. Melalui majelis sholawat, kita dapat memperkuat rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad, meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan, serta membangun ukhuwah Islamiyah yang kuat. Semoga kita selalu diberi kesempatan dan diizinkan oleh Allah untuk bersholawat sebanyak-banyaknya dan merasakan manfaat serta keberkahannya dalam kehidupan kita sehari-hari.

Dengan menumbuhkan dan memupuk kecintaan kepada Nabi Muhammad melalui sholawat, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada beliau, tetapi juga memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT. Mari kita jadikan sholawat sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari, sebagai wujud cinta dan penghormatan kita kepada Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam.


Referensi:

  • Aini, A. F. (2020). Living Hadis Dalam Tradisi Malam Kamis Majelis Shalawat Diba’Bil-Mustofa. Ar-Raniry: International Journal of Islamic Studies, 2(1), 221-235.
  • Bunganegara, M. H. (2018). Pemaknaan Shalawat: Pandangan Majelis Dzikir Haqqul Yaqin. Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis, 9(2).
  • Suri, M., Izzati, N., Agustina, N., & Mawardiana, M. (2022). Penguatan Karakter Islami Pada Anak Melalui Keteladanan Akhlak Nabi Muhammad saw. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Pendidikan, 4(2), 43-49.
  • Taufiqi, M. A., Sibaweh, I., & Yahya, M. H. (2023). Peran Tradisi Maulid Nabi Muhammad Saw Terhadap Perilaku Keagamaan Masyarakat. LANTERA: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, 1(2), 129-138.
  • https://islam.nu.or.id/khutbah/bukti-bukti-cinta-kepada-sang-nabi-Uxn3D

Berbagi

Posting Komentar